A. SEJARAH PALANG MERAH INTERNASIONALPalang Merah Internasional awalnya lahir akibat peperangan antara pasukan Perancis, Italia Utara melawan Austria yang terjadi di Kota Solferino, Italia Utara. Saat itu yakni tahun 1859 pemuda asal Swiss, Jean Henry Dunant melakukan perjalanan bisnis untuk menemui Kaisar Perancis Napoleon III. Selain menempuh jalur perjalanan yang panjang, berliku dan melewati beberapa sungai yang sebagian diantaranya tanpa jembatan, Henry mengalami kejadian yang dasyat dan membuatnya terhenyak. Dimana saat ia sampai di sebuah kawasan bagian utara Italia yakni sebuah desa yang bernama Solferino. Pemandangan yang ia lihat bukanlah kawasan padang rumput yang seharusnya menghijau melainkan rumpu-rumput yang memerah darah. Banyak orang yang bergelimpangan diantaranya ada yang terluka, meregang nyawa hingga yang tak bernyawa. Melihat pemandangan yang mengerikan itu, Jean Henry Dunant menghetikan keretanya. Ruapanya telah terjadi pertempuran antara pasukan Perancis dan Austria. Dalam peperangan tersebut, ia melihat puluhan ribu tentara terluka dan bantuan medis yang tidak cukup. Diperkirakan tentara yang terluka mencapai lebih dari 40.000 orang. Henry yang merasa miris karena hal tersebut bekerja sama dengan penduduk setempat untuk menolong para tentara.
Tak lama semenjak kejadian tersebut, Henry kembali ke Swiss dan menuliskan kisah pengalamanya yang mengesankan itu kedalam sebuah buku berjudul A Memory of Salferino (Kenangan dari Solferino) yang diterbitkan tahun 1862. Buku tersebut berhasil menggemparkan seluruh kawasan Eropa.
Dalam bukunya, Jean Henry Dunant mengajukan dua gagasan yang membawa perubahan bagi dunia, yakni:
- Membentuk organisasi kemanusiaaan internasional yang dapat dipersiapkan pendirinya pada masa damai untuk menolong para prajurit yang cedera di medan perang;
- Mengadakan perjanjian internasional guna melindungi prajurit yang cedera di medan perang serta perlindungan sukarelawan dan organisasi tersebut pada waktu memberikan pertolongan pada saat perang.
Gagasan ini membuat empat orang warga Kota Jenewa bergabung bersama Jean Henry Dunant pada 1863 untuk mengembangkan gagasan pertama. Lima pemuda tersebut membentuk "Komite Internasional untuk bantuan para tentara yang cedera" yang kini disebut sebagai Komite Internasional Palang Merah atau International Committee of the Red Cross (ICRC). Keempat anggota lain dalam Komite ini ialah Gustave Moynier, jenderal angkatan bersenjata Swiss bernama Henri Dufour, dan dua orang dokter yang masing-masing bernama Louis Appia dan Théodore Maunoir. Adapun tujuan dibentuknya organisasi tersebut ialah untuk dapat terus melaksanakan kegiatan kemanusiaan di setiap negara dan membantu medis angkatan darat waktu perang. Nama organisasi tersebut juga kini dikenal sebagai Perhimpunan Nasional Palang Merah atau Bulan Sabit Merah.
Pada tahun 1864, atas perintah pemerintah federal Swiss mereka mengadakan Konferensi Internasional. Dalam konferensi ini, mereka menyetujui adanya "Konvensi Perbaikan Kondisi Prajurit yang Cedera di Medan Perang" yang berupa aturan penanganan korban luka, perlindungan tim medi dan rumah sakit. Pada pertemuan ini juga menyepakati simbol yang digunakan oleh pergerakan palang merah yaitu berupa palang merah diatas latar putih. Konversi tersebut terkenal dengan nama Konvensi Jenewa I.
Konvensi dilakukan lagi pada tahun 1906, 1929 dan 1949 di Janewa menghasilkan kesepakatan yang telah di revisi yakni:
- Melindungi prajurit yang terluka dan sakit dalam pertempuran darat
- Melindungi prajurit yang terluka dan sakit serta kapal yang kapalnya karam dalam pertempuran laut
- Melindungi para tahan perang
- Melindungi masyarakat sipil selama konflik bersenjata
Pada tahun 1977, bebrapa protokol di tambahkan dari hasil Konvensi Janewa tahun 1949. Rincian tambahan tersebut antara lain:
- Memberikan bantuan darurat kemanusiaan dan bantuan medis kepada masyarakat sipil
- Mengunjungi tahanan perang dan tahanan politk
- Menyampaikan berita keluarga dan mempertemukan anggota keluarga yang terpisah
- Mengajarkan dan memberikan pengertian mengenai ketentuan-ketentuan Konvensi Janewa dan prinsip-prinsip dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
Konvensi yang berlangsung dari tahun 1864 sampai dengan tahun 1977 dikenal sebagai Konvensi Janewa atau Kovensi Palang Merah.
B. ASAL USUL PERINGATAN HARI PALANG MERAH INTERNASIONAL
Peringatan Hari Palang Merah Internasional diperingati setiap tanggal 8 Mei setiap tahunnya. Tanggal ini diambil dari tanggal lahir pendiri Palang Merah yaitu Jean Henry Dunant. Ia adalah penerima pertama hadiah Nobel Perdamaian pada 8 Mei 1828. Pengambilan tanggal ini juga ditetapkan untuk menghormati hari lahir Sir Jean Henry Dunant.
C. SEJARAH PALANG MERAH INDONESIA (PMI)
Sejak masa Perang Dunia Ke-II, Palang Merah berdiri di Indonesia. Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Parang Merah di Indonesia dengan nama Negerlands Rode Kruis Afdeling Indie (Nerkai) yang artinya Palang Merah Belanda Cabang Hindia dan dibubarkan saat Jepang menjajah Indonesia.
Palang Merah di Indonesia dipelopori oleh Dr. RCL Senduk dan Dr. Bahder Djohan. Pendirian Palang Merah tersebut mendapat berbagai dukungan luas dari para cendekiawan dan masyarakat. Mereka sangat memperjuangkan adanya organisasi tersebut, akhirnya RCL dan Bahder Djohan membawa rancangan ini kedalam sidang Konferensi Nerkai tahun1940 yang berujung penolakan. Tak kenal menyerah, saat masa pendudukan Jepang mereka kembali mencoba peruntungan untuk menggagas usulan tersebut. Sayangnya, Pemerintah Tentara Jepang menolak rancangan tersebut untuk kedua kalinya.
Pada tanggal 3 September 1945, Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk membentuk suatu badan Palang Merah Nasional. Dr Buntaran Martoatmodjo yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kesehatan. Pembentukan PMI didasari untuk mengantisipasi terjadinya perang sebab pada saat itu Indonesia belum sepenuhnya merdeka.
Tak lama, peperangan pun muncul untuk mempertahankan Kemerdekaan sehingga pada tanggal 5 September 1945 atas perintah Presiden Soekoarno membentuk susunan kepanitian PMI yang terdiri dari Dr. R. Mochtar (Ketua Panitia), Dr. Bahder Djohan ( Juru Tulis) dan tiga anggota lainnya yang berperan sebagai anggota diantaranya Dr. Djoehana, Dr. Marzuki dan Dr. Sitanala.
Perhimpunan Palang Merah Indonesia pun berhasil dibentuk pada 17 September 1945 dan berhasil merintis kegiatan pertamanya melalui bantuan korban perang revolusi kemerdekaan Republik Indonesia. Kinerja pertamanya tersebut membawa PMI mendapat pengakuan secara internasional pada 1950. Palang Merah Indonesia diakui eksistensinya pada oleh Palang Merah Internasional dan disahkan melalui Keputusan Presiden No. 25 tahun 1959 dan Keputusan Presiden No. 246 tahun 1963.
Sumber Kutipan:
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6706599/asal-usul-hari-palang-merah-sedunia-8-mei-dan-sejarah-pmi-di-indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Henry_Dunant
https://www.nobelprize.org/prizes/peace/1901/dunant/facts/
0 Response to "SEJARAH PALANG MERAH INTERNASIONAL SERTA SEJARAH PMI"
Posting Komentar