MAAF
Rabu, 05 Juni 2019
Add Comment
.
Kata-katanya tercekat ditenggorokan
Sementara air matanya berdesakan
Tumpah ruah dalam aliran
Tubuh Wanita itu luruh Sayang...
Di depan Ayah yang tidak Ia mengerti jalan inginnya
Seperti Kamu Sayang...
Bagaimana Wanita itu ingin ditenangkan
Hati bodohnya kian menunduk
Maafnya kian tersendat
Sementara jemarinya menyeka kabut
.
(Takisung, 5 Juni 2019)
By Senja di Langit Biru
0 Response to "MAAF"
Posting Komentar